LAPORAN PRAKTIKUM
INDERAJA TERAPAN
Land Surface Temperature (LST)
Disusun Oleh :
Nafi Abiyyu Rasyid
15/386523/SV/09909
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA
DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
MATERI
Analisis menggunakan metode Land Surface Temperature (LST).
TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan analisa pada hasil perhitungan LST pada citra temporal, serta dapat melakukan change detection dari dua citra yang telah dilakukan analisis LST.
WAKTU DAN PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Kamis, 23 November 2017
Pukul : 11.10 – 16.20 WIB
Tempat : Laboratorium FotogrametriTeknik Geodesi dan Geomatika UGM
ALAT DAN BAHAN
PC / Laptop
Citra Landsat 8 Jawa Tengah tahun 2013
Citra Landsat 8 Jawa Tengah tahun 2017
Software ENVI
LANGKAH KERJA
Siapkan citra yang akan digunakan
Pada praktikum kali ini menggunakan band 10, dikarenakan analisis LST harus menggunakan band thermal
Lakukan proyeksi jika band tersebut masih salah pada sistem proyeksi (menggunakan layer stacking)
Lalu jika sudah melakukan konversi DN ke nilai radians, pilih basic tools → band math
Dan masukkan rumus berikut :
Lλ = ML*Qcal + AL
Lλ = TOA spectral radiance (Watts/( m2 * srad * μm))
ML = Band-specific multiplicative rescaling factor from the metadata (RADIANCE_MULT_BAND_x, where x is the band number)
AL = Band-specific additive rescaling factor from the metadata (RADIANCE_ADD_BAND_x, where x is the band number)
Qcal = Quantized and calibrated standard product pixel values (DN)
Lalu langkah selanjutnya adalah melakukan konversi radians ke brightness temperature dengan rumus seperti berikut :
Nilai K1 dan K2 dapat diperoleh dari metadata citra (file dengan extensi MTL.TXT) dibagian TIRS_THERMAL_CONSTANT, seperti gambar dibawah
Dikarenakan hasil konversi tadi masih berupa kelvin, maka langkah selanjutna adalah mengkonversi dari kelvin ke celcius dengan cara hasil perhitungan terakhir dikurangi dengan 273.15
Setelah dilakukan langkah-langkah diatas maka hasilna sebagai berikut :
Lalu langkah selanjutnya melakukan cropping menggunakan basic tools → resize data
Selanjutnya melakukan visualisasi menggunakan density slice
Dan buat 3 kelas dari hasil citra yang telah dicrop tersebut
Maka hasilnya seperti berikut:
Lalu hasil tersebut dibuat layout pada arcgis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk memastikan apakah hasil dari analisis LST ini benar atau salah dapat menggunakan cursor location, dan melihat nilai pada datanya. Jika nilai pada data tersebut bisa dikatakan logis dengan nilai temperatur berkisar sesuai keadaan sebenarnya, maka hasil analisis tersebut sudah benar dan jika nilai temperatur sangat besar atau kecil dan tidak sesuai kenyataan maka hasil analisisnya belum dapat dikatakan berhasil.
Lalu untuk perbedaan dari kedua hasil analisis citra temporal tersebut adalah pada citra 2017 dapat dilihat lebih banyak daerah yang panas dibanding citra tahun 2013 (daerah panas digambarkan dengan warna merah).
Peta LST 2013
(Terlampir)
Peta LST 2017
(Terlampir)
KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini mahasiswa telah belajar mengenai analisis daerah panas menggunakan metode Land Surface Temperature (LST). Dari hasil analisis tersebut didapatkan bahwa rentang suhu pada daerah terpilih adalah berkisar antara 20 – 30 derajat celcius (dilihat dari nilai min dan maks data). Dan pada citra tahun 2017 terdaat lebih banyak daerah yang panas dibanding citra tahun 2013.
DAFTAR PUSTAKA