PENGOLAHAN BIOGAS
Pengolahan biogas banyak macamnya, di
antaranya dengan skala besar atau skala kecil. Keduanya membutuhkan bahan baku
yang sama yaitu kotoran atau sampah organik. Perbedaannya untuk skala besar
digunakan untuk menampung energi bagi masyarakat luas dengan kegiatan atau
pekerjaan yang lebih banyak. Contohnya, pembangkit listrik di pedesaan.
Sedangkan skala kecil digunakan untuk menampung energi bagi usaha atau kegiatan
yang lebih personal. Contohnya, salah satu bahan bakar untuk memproduksi kue
donat di pabrik donat. Berikut contoh cara pembuatan biogas:
1.
Kotoran sapi kira-kira 1kg atau berapalah dibungkus plastik kemudian di kubur dalam
tanah selama kurang lebih 1-3 bulan
2.
Buat wadah untuk tempatnya misalnya gali tanah atau di tong sampah janganlupa
buat lubang atau apalah untuk nyalurin gas yang dihasilkannya melalui selang
3.
Masukkan kotoran sapi tadi ke dalam tempat yang sudah disediakan tadikemudian
tambahkan kotoran sapi atau sampah organik lain tutup tempatnya tunggu sampai
kotoran sapi tadi diuraikan bakteri.
REAKTOR BIOGAS
Ada beberapa jenis reaktor biogas yang
dikembangkan diantaranya adalah reaktor jenis kubah tetap (Fixed-dome), reaktor
terapung (Floating drum), reaktor jenis
balon, jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement. Dari keenam
jenis digester biogas yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap
(Fixed-dome) dan jenis Drum mengambang (Floating drum). Beberapa tahun terakhi
ini dikembangkan jenis reaktor balon yang banyak digunakan sebagai reaktor
sedehana dalam skala kecil.
Reaktor kubah tetap (Fixed-dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor
china. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama kali di china
sekitar tahun 1930 an, kemudian sejak saat itu reaktor ini berkembang dengan
berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian yaitu digester sebagai
tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri
pembentuk asam ataupun bakteri pembentu gas metana. bagian ini dapat dibuat
dengan kedalaman tertentu menggunakan batu, batu bata atau beton. Strukturnya
harus kuat karna menahan gas aga tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua
adalah kubah tetap (fixed-dome).
Dinamakan kubah tetap karena
bentunknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak
bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan
mengalir dan disimpan di bagian kubah.Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya
konstruksi lebih murah daripada menggunaka reaktor terapung, karena tidak
memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentunya harganya relatif
lebih mahal dan perawatannyalebih mudah. Sedangkan kerugian dari reaktor ini
adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi
tetapnya.
Reaktor floating
drum
Reaktor jenis terapung pertama kali
dikembangkan di india pada tahun1937 sehingga dinamakan dengan reaktor India.
Memiliki bagian digester yangsama dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak
pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum
ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil
fermentasi dalam digester.Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung
dari jumlah gas yang dihasilkan.Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat
melihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena
pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas
konstan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari drum lebih
mahal. faktor korosi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul
gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan
tipe kubah tetap.
Reaktor balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor
yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik
sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. reaktor
ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan gas
masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik
terletak dibagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar dibandingkan gas
yang akan mengisi pada rongga atas.
PROSES KERJA BIOGAS
Di dalam digester bakteri-bakteri
methan mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan
pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang
terletak di dapur.Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan
lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar
terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman,
seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.Untuk pertama kali
dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan
gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiaphari dan sesekali diaduk,
sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melaluisaluran pengeluaran. Sisa dari
limbah yang telah dicerna oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut
slurry atau lumpur, mempunyai kandungan hara yangsama dengan pupuk organik yang
telah matang sebagaimana halnya kompossehingga dapat langsung digunakan untuk
memupuk tanaman, atau jika akandisimpan atau diperjual belikan dapat
dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung.